RANGKUMAN ALQUR'AN DAN HADITS KELAS X MA

MAN 1 JEMBER

bagi temen-temen kelas X,yang lagi siap-siap nih untuk ujian kenaikan kelas,sekedar untuk membantu teman-teman,nih..saya poskan materi untuk mempermudah belajar,monggo dibaca,dicopas juga no problem..
ALQUR’AN HADITS
Bab 1
A.     HADITS
v  Bahasa : hadatsa,yachdutsu,huduutsun,hadaatsatun,haditsun,machduutsun : baru,dekat,khabar,berita.
v  Istilah : sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw mencakup perbuatan,perkataan,persetujuan,perangainya dan lain-lain.
B.     SUNNAH
v  Bahasa : jalan yang lurus,jalan yg terbentang untuk dilalui,jalan yang baik dan tidak baik,perilaku yang terbiasa,adat kebiasaan,meskipun hal itu tidak baik.
v  Istilah : sunnah meliputi segala yang datang dari nabi Muhammad saw,baik berupa perkataan,perbuatan,perilaku,sifat,sebelum dan sesudah diangkat menjadi nabi.
MACAM-MACAM SUNAH
a.       Sunnah qauliyah :perkataan nabi Muhammad yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang.
b.      Sunnah fi’liyah : amal-amal perbuatan nabi Muhammad yang berhubungan dengan syariat islam.
c.       Sunnah taqririyah : keadaan nabi yang mendiamkan,menetapkan,tidak memberi sanggahan.
C.     KHABAR
v  Bahasa : berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain.
v  Muhadditsin : sesuatu berita baik datangnya dari nabi SAW para syahabat maupun para tabi’in.
D.     ATSAR
v  Bahasa : bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Dan nukilan (yg dinukilkan)
v  Istilah : sama dengan hadits : ucapan,perbuatan dan ketatapan yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
E.     HADITS QUDSI
v  Bahasa : setiap hadits yang rosul menyandarkan perkataannya kepada Allah Azza wa Jalla.
v  Istilah : firman Allah yang disampaikan kepada nabi dalam mimpi atau ilham,lalu nabi Muhammad menerangkannya melalui susunan perkataan beliau sendiri dengan menyandarkan pada Allah swt.
v  Ciri-ciri : ada redaksi qala/yaqulu Allahu,ada redaksi fima rawa/yarwihi ‘anillahi tabaraka wa ta’ala setelah selesai penyebutan rawi yg menjadi sumber pertamanya,yakni sahabat.
PERBEDAAN.
v  Hadits : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
v  Sunnah : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Juga menyangkut sifat-sifat dan perilaku atau perjalanan hidup beliau sebelum dan sesudah menjadi nabi.
v  Khabar :segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Dan kepada selain beliau.
v  Atsar : segala peristiwa yang hanya disandarkan kepada selain nabi Muhammad saw.
v  Hadits qudsi : segala perkataan nabi saw yang disandarkan kepada allah swt.
BAB 2
A.     SANAD
v  Bahasa : المتمد  (sandaran),sesuatu yang dapat dipegangi/dipercaya,طريق  (jalan).
v  Istilah : rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi Muhammad saw.
v  Menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadits disebut isnad.
v  Orang yang menerangkan sanad disebut musnid
v  Hadits yang diterangkan disebut musnad.
B.     MATAN
Bahasa : punggung,jalan tanag yang keras dan tinggi,membelah,mengeluarkan,mengingat,jauh.
Istilah : perkataan yangdiebutkan pada akhir sanad,yakni sabda nabi yang disebutkan sesudah sanadnya.
C.     RAWI
v  Adalah orang yang memindahkan hadits dari seseorang guru kepada orang kain atau membukunnya dalam suatu kitab hadits.
v  Riwayat : memindahkan atau menyampaikan suatu hadits dari seorang sahabat kepada orang berikutnya,atau orang yang membukukannya,dengan menyebutkan sanadnya.
v  Syarat rawi : a. muslim,b. baligh,c. berakal,d. tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering dosa kecil,e. adil,f. dabith (orang yang memiliki kemampuan lebih.)
v  dabith shadran (kuat hafalan),dhabith khitaban (teliti,hati-hati dalam tulisan.
D.     RIJALUL HADITS
Rijalul hadits adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hadits yang diakui keabsahannya dalam periwayatan hadits.
Studi rijalul hadits meliputi :
a.       Nama perowi,keadaan dan biografinya,laqab atau title dalam bidang hadits,spt dhabit,adil dsb
b.      Guru-guru yang menyampaikan hadits kepadanya.
c.       Kedudukannya dalam ilmu hadits dan hasil karyanya.
BAB 3
FUNGSI HADITS TERHADAP ALQUR’AN
Hadits nabi menempati urutan kedua setelah  alqur’an fungsi-fungsinya antara lain :
a.       BAYAN AT-TAQRIR/BAYAN TA’KID/BAYAN ITSBAT
Ø  Yaitu memperkuat dan mengokohkan hukum-hukum yang telah ditentukan oleh al-qur’an. Dalam hal ini fungsinya hanya memperkokoh isi kandungan alqur’an sehingga keduanya bersama-sama menjadi sumber hokum
Ø  Missal :allah mengharapkan bersaksi palsu dalam firmannya (Q.S al haj :30)dan diulang dlam hadits.
b.      BAYAN AT-TAFSIR
Berfungsi untuk memberikan penafsiran ,penjelasan thdp ayat yang mujmal dan bersifat mutlak.
1.      Menafsirkan kemujmalannya seperti perintah mengerjakan sholat,membayar zakat,dan menunaikan haji.spt bilangan rokaat dan tata caranya.
2.      Menaqyidkan(memberi persyaratan).misalnya ketentuan tentang anak-anak dapat mempusakai harta orang tua dan keluarganya.
3.      Memberi kekhususan (bayan takhsis),ayat yang masih umum,misalnya tentang keharaman bangkai bangkai dan darah.
c.       BAYAN TASYRI’
Yaitu menetapkan hokum atau aturan yang tidak didapati dalam alqur’an.tambahan hokum yg tidak terdapat dalam alqur’an (Za’id ‘ala al kitab al-karim).

BAB 4
HADITS DARI KUANTITASNYA
A.   HADITS MUTAWATIR
v  Bahasa : hadits yang datang secara beriringan,tanpa perselangan antara yg satu dengan yg lain.
v Istilah : hadits tentang sesuatu yang mahsus,yang disampaikan sejumlah besar rawi,yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk berdusta.
SYARAT –SYARAT HADITS MUTAWATIR ADALAH :
v  Hadits yang diriwayatkan itu haruslah mengenai sesuatu dari rosulullah SAW.
v  Para perawi haruslah mencapai jumlah yang menurut kebiasaan mustahi mereka berdusta.
v  Jumlah rawi dalam setiap tingkatan tidak boleh kurang dari jumlah minimal,spt syarat kedua.
PEMBAGIAN HADITS MUTAWATIR :
v  Hadits mutawatir lafzhi : mutawatir denagn susunan redaksi yang persis sama,dengan demikian garis besar serta perincian maknanya tentu sama pula.
v  Hadits mutawatir maknawi : hadits dengan makna umum yang sama,walaupun berbeda redaksinya,berbeda perincian maknanya,menyatu kepda makna umum yang sama.
v  Hadits mutawatir ‘Amali : hadits yang menyangkut perbuatan rosulullah yang disaksikan dan ditiru orang banyak tanpa perbedaan,untuk kemudian dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan olehorang banyak dan tanpa perbedaan pada generasi-generasi berikutnya.
B.     HADITS AHAD
v  Bahasa : kata jamak dari wahid,yang berarti satu-satu.
v  Istilah : hadits yang para rawinya tidak mencapai jumlah rawi hadits mutawatir/hadits yg tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir.
Pembagian hadits ahad dari segi jumlah sanad suatu hadits.
a.       Hadits masyur (mustafidh) : hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih,dan belum mencapai derajat hadits mutawatir.
b.      Hadits aziz : hadits yang diriwayatkan oleh dua orang rawi,kendati dua rawi itu pada satu tingkatan saja dan setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi.
c.       Hadits gharib : hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi pada tingkatan manapun dalam sanadnya.
v  Hadits gharib mutlak : hadits yang diriwayatkan oleh satu rawi secara sendirian
v  Hadits gharib nisbi : rawi tersebut sendirian dalam hal sifat ataupun keadaan tertentu.
Kedudukan hadits ahad sebagai sumber hokum dan ajaran agama islam berada dibawah hadits mutawatir.
Perbedaan hadits ahad dengan hadits mutawatir :
v  Dari segi jumlah rawi
v  Dari segi pengetahuan yang dihasilkan dari segi kedudukan,
v  Dari segi kedudukan
v  Dari segi kebenaran keterangan matan
HADITS DARI KUALITASNYA
A.     HADITS SHAHIH
Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,sempurna ingatan,sanadnya bersambung-sambung,tidak ber’ilat dan tidak janggal.
Ø  Hadits shahih lidzatih : hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,dhabit,sanadnya bersambung-sambung,tidak berilat dan tidak janggal.
Ø  Hadits shahih li-ghairih :hadits yang kedaan rawi-rawinya kurang hafidh dan dhabit,tetapi mereka masih terkenal orang yang jujur,hingga karena berderajat hasan,lalu didapati padanya dari jalan lain yang serupa atau lebih kuat,sehingga dapat menutupi kekurangan yang menimpanya.
B.     HADITS HASAN
Hadits yang pada sanadnya tiada terdapat orang yang tertuduh dusta,tiada terdapat kejanggalan pada matanya dan hadits tersebut diriwayatkan tidak dari satu jurusan yang sepadan ma’nanya.dengan kata lain “hadits yang dinukilkan rawi adil,tapi tidak begitu kokoh ingatannya, sanadnya bersambung-sambung,tidak ber’ilat dan tidak janggal matannya.
Ø  Hadits hasan lidzatih : hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits hasan.(sama spt hadits hasan)
Ø  Hadits hasan li-ghairih : hadits yang sanadnya tidak sepi dai seorang mastur(tak nyata keahliannya),bukan pelupa yang banyak salahnya,tidak ada sebab yang menjadikannya fasik dan matan haditsnya adalah baik berdasarkan periwayatan yang semisal dan semakna dari sesuatu yang lain.
C.     HADITS DHAIF
Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat hadits shahih,atau hadits hasan.karena :
Ø  Rendahnya kredibilitas  dan kapasitas rawi
Ø  Faktor matan yang tidak identik dengan nabi,spt bersumber dari sahabat,tabi’in yg tidak sjalan dgn spirit dan prinsip alqur’an,
Hadits yang diterima sbg hujjah disebut hadits maqbul (hadits shahih n hasan),sedangkan yang tidak mempunyai sifat-sifat diterima disebut hadits mardud (hadits dhaif).

yah..materinya memang khusus untuk MAN atau setingkatnya,hanya sekedar untuk share aja dan menambahkan ilmu kita,oke..??









Posting Komentar

1 Komentar